Ane g mau ngajarin syirik &musrik ato gmn, justru ane menghindariny. Islam di Kraton Jogja ada dua, Islam kejawan & Islam Santri. Cm sekedar ngasih info & foto2 aj kita punya budaya kayak gini, n jangan sampai diakui negara tetangga lagi. Bahkan sekarang banyak bule2 ato orang asing yg berminat dgn budaya kita sendiri. Hargailah budaya kita sendiri tanpa melakukan kegiatan yg mengandung syirik dan musrik.
Intinya saling menghargai antara Islam santri dan Islam kejawen, Indahny keberagaman...
Lelaku malam 1 Suro, tepat pada pukul 24.00 saat pergantian tahun Jawa, diadakan secara serempak di Kraton Ngayogyakarta dan Surakarta Hadiningrat sebagai pusat kebudayaan Jawa. Di Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat memperingati Malam 1 Suro dengan cara mengarak benda pusaka mengelilingi benteng kraton yang diikuti oleh ribuan warga Yogyakarta dan sekitarnya. Selama melakukan ritual mubeng beteng tidak diperkenankan untuk berbicara seperti halnya orang sedang bertapa. Inilah yang dikenal dengan istilah “tapa mbisu mubeng beteng”.
Selain di Kraton, ritual 1 Suro juga diadakan oleh kelompok-kelompok penganut aliran kepercayaan Kejawen yang masih banyak dijumpai di pedesaan. Mereka menyambut datangnya tahun baru Jawa dengan tirakatan atau selamatan. Sumber suluhpratita.multiply.com
Foto2 ane ambil sendiri dr TKP
Spoiler for Pidato:
Spoiler for Baca Doa:
Spoiler for Arak2an kmbali ke Kraton:
Spoiler for Berdoa:
[/IMG]
Spoiler for Rebutan Sesaji, dll:
Spoiler for Siap2 Rebutan:
Spoiler for Rebutan Sesaji:
Spoiler for Mbaknya Rebutan Tali:
Spoiler for Rebutan Sesaji:
Spoiler for Rebutan Sesaji:
Spoiler for Suasana Alun2 Utara:
Spoiler for kecapekan:
0 comments:
Post a Comment