(istimewa)
INILAH.COM, Gaza - Gencatan senjata Israel dan Hamas kembali memanas. Israel sudah mulai tak sabar dan mengancam akan membunuh PM Hamas Ismail Haniya. Jika serdadu Yahudi yang masih ditahan, Gilad Shalit tak segera dibebaskan.
"Jika Shalit tak melihat cahaya matahari, maka Anda juga tak akan melihatnya. Jika Shalit tak segera dibebaskan, maka Anda juga tak akan bebas. Kami tak ragu mengirimkan Anda ke jalan yang ditempuh (Sheikh Ahmed) Yassin dan (Abdul Aziz) Al Rantissi," ujar Menteri Transportasi Israel Shaul Mofaz yang dikutip Haaretz, Rabu (28/1).
Yassin dan Rantissi adalah pemimpin top Hamas yang terbunuh dalam serangan Israel pada 2004. Mofaz mendesak pemerintah untuk kembali melanjutkan agresi yang disebutnya sebagai taktik 'pembunuhan bertarget'. Menurutnya, taktik itu cukup efektif untuk menghadapi Hamas.
Ancaman sang menteri itu ditujukan secara khusus pada PM Haniya. Hal tersebut merupakan upaya Israel untuk membebaskan Shalit yang ditangkap pejuang Palestina saat operasi di perbatasan pada 2006.
Awal pekan ini, seorang jubir Hamas, Ayman Taha mempertimbangkan pembukaan blokade Jalur Gaza dan penukaran seribu tahanan Hamas sebagai ganti pembebasan Shalit. [vin/sss]
sumber:inilah.com
0 comments:
Post a Comment