’Obama Lebih Yahudi dari Yahudi’
INILAH.COM, Jakarta - Presiden Amerika Barack Hussein Obama dinilai tidak dapat menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Sebab ia selalu bersikap mendua atas konflik itu.
“Saya yakin dia (Obama) ketika berbicara dengan orang Yahudi, akan lebih Yahudi dari orang Yahudi. Tapi ketika berbicara dengan kami (Palestina) dia sangat diplomatis,” ujar Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, di sela-sela diskusi ‘Konflik
Israel-Palestina, Perang Sampai Kapan?’, di Sekolah Teologi Jakarta, Kamis (22/1).
Dituturkannya, presiden berkulit hitam pertama di AS itu dinilai kurang memahami persoalan Timur Tengah. Karenanya Obama mesti harus banyak belajar. “Jika Obama berada di tempat netral, maka permasalahan Israel-Palestina tidak akan selesai,” katanya.
Meski begitu, dia berharap Obama dapat membantu penyelesaikan konflik Israel-Palestina, karena inilai memiliki kepribadian yang baik. Sebab tidak ada yang lebih diharapkan dari komunitas dunia internasional selain menghasilkan solusi bagi konflik Israel-Palestina.
“Saya mengharapkan yang terbaik untuknya. Sebab dia memperbaiki ekonomi dunia. Saya akan berdoa untuk dia. Karena dia akan memberikan semua bantuannya untuk dunia,” cetusnya.
Selain konflik dengan Israel, lanjut Mehdawi, masih banyak persoalan yang dihadapi Palestina. Di antaranya, masih ada empat juta warga Palestina yang tidak memiliki rumah dan banyak anak-anak yang tidak bisa pergi ke sekolah.
“Ada banyak janji-janji yang diingkari. Tapi kalau Obama sendiri selalu mengatakan yang baik-baik,” akunya. [jib/nuz]
tkp:
http://www.inilah.com/berita/politik...hudi%E2%80%99/
sumber: kaskus.us
INILAH.COM, Jakarta - Presiden Amerika Barack Hussein Obama dinilai tidak dapat menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Sebab ia selalu bersikap mendua atas konflik itu.
“Saya yakin dia (Obama) ketika berbicara dengan orang Yahudi, akan lebih Yahudi dari orang Yahudi. Tapi ketika berbicara dengan kami (Palestina) dia sangat diplomatis,” ujar Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Fariz Mehdawi, di sela-sela diskusi ‘Konflik
Israel-Palestina, Perang Sampai Kapan?’, di Sekolah Teologi Jakarta, Kamis (22/1).
Dituturkannya, presiden berkulit hitam pertama di AS itu dinilai kurang memahami persoalan Timur Tengah. Karenanya Obama mesti harus banyak belajar. “Jika Obama berada di tempat netral, maka permasalahan Israel-Palestina tidak akan selesai,” katanya.
Meski begitu, dia berharap Obama dapat membantu penyelesaikan konflik Israel-Palestina, karena inilai memiliki kepribadian yang baik. Sebab tidak ada yang lebih diharapkan dari komunitas dunia internasional selain menghasilkan solusi bagi konflik Israel-Palestina.
“Saya mengharapkan yang terbaik untuknya. Sebab dia memperbaiki ekonomi dunia. Saya akan berdoa untuk dia. Karena dia akan memberikan semua bantuannya untuk dunia,” cetusnya.
Selain konflik dengan Israel, lanjut Mehdawi, masih banyak persoalan yang dihadapi Palestina. Di antaranya, masih ada empat juta warga Palestina yang tidak memiliki rumah dan banyak anak-anak yang tidak bisa pergi ke sekolah.
“Ada banyak janji-janji yang diingkari. Tapi kalau Obama sendiri selalu mengatakan yang baik-baik,” akunya. [jib/nuz]
tkp:
http://www.inilah.com/berita/politik...hudi%E2%80%99/
sumber: kaskus.us
0 comments:
Post a Comment