Pengasuh Pondok Al-Barnawi Desa Kebonharjo, Kecamatan Jatirogo, Kiai Fatkurahman menyatakan bahwa pohon kelapa itu diperolehnya dari salah satu kiai di Jepara, Jawa Tengah.
“Bibitnya sebenarnya normal seperti pohon lainnya. Namun saat tumbuh muncul cabang. Makanya sampai saat ini kita rawat dengan baik,” katanya saat ditemui detiksurabaya.com di pondok, Jumat (5/6/2009).
Cabang sejumlah 9 tersebut dianggap Kiai Fatkurahman sebagai isyarat. “Jumlah cabangnya itu isyarat jika kami harus mengikuti jejak Wali Songo dalam mengembangkan Islam di tanah Jawa,” terangnya..
Dia katakan, buah kelapa dari pohon tersebut juga sering dijadikan obat bagi mereka yang terserang penyakit akibat dirasuki makhluk halus atau terkena guna-guna. Untuk kepentingan pondok pula, buahnya dijual kepada umum dengan harga Rp 50.000 per biji.
Pohon kelapa aneh ini kini dijaga santri pondok secara bergiliran agar tidak dirusak atau dicuri orang. Penjagaan ini karena ada rumor yang menyatakan jika mampu mencuri buahnya maka akan bisa dijadikan untuk pelaris usaha.
“Ada sebagian orang yang yakin, jika berhasil mencuri buah kelapa yang sudah tua bisa dipakai tumbal. Kabarnya untuk kelancaran usaha,” kata Sukirno, warga sekitar pondok saat ditemui.
0 comments:
Post a Comment